Dear God

Selasa, 01 Maret 2011

Biokimia Sel

I.    Pendahuluan
Biokimia sel, bila ditinjau dari asal kata pembentuknya berasal dari dua kata, yaitu biokimia dan sel. Biokimia merupakan ilmu yang berhubungan dengan  berbagai molekul di dalam sel atau organisme hidup sekaligus dengan reaksi kimianya. Sedangkan sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Dari defenisi singkat di atas, dapat kita simpulkan bahwa biokimia sel merupakan suatu pembahasan yang di dalamnya menguak berbagai persoalan yang menyangkut kegiatan/reaksi kimia dari berbagai macam molekul yang ada di dalam sel atau organisme hidup sebagai suatu unit fungsional dan struktural terkecil dari makhluk hidup.
Tujuan mempelajari biokimia sel yaitu memahami interaksi molekul-molekul tak hidup yang menghasilkan fenomena kompleks dan efisien yang menjadi ciri-ciri kehidupan serta menjelaskan keseragaman kimia dari kehidupan yang beragam serta dapat menguraikan semua proses kimiawi pada sel hidup yang secara kontinual terus berlangsung di dalam sel tanpa henti. Semua aktivitas hidup organisme selalu dimulai dari aktivitas kimiawi yang berlangsung dalam satuan molekuler di dalam sel tubuh organisme. Reaksi kimiawi yang berjalan secara terus menerus ini  membutuhkan energi untuk menjalankan fungsinya. Sedangkan manfaat yang dapat dirasakan secara langsung dengan mempelajari biokimia sel yaitu manusia dapat mendapatkan kesejahteraan hidup dan dapat lebih mengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang biologi sel sehingga bermanfaat dalam kemajuan ilmu pengetahuan yang sifatnya molekuler. Dapat dikatakan hampir semua ilmu kehidupan berhubungan dengan Biokimia.
    Biokimia sendiri sebagai ilmu baru berkembang pesat pada abad 20 berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah memungkinkan para ahli untuk lebih mendalami dan menjelaskan berbagai fenomena biologi molekuler, terlebih setelah ditemukannya mikroskop elektron sebagai pendukung utama perkembangan biokimia (Melva Silitonga, dkk, 2007).

II.    Isi
a.    Struktur Kimia Sel
Senyawa kimia penyusun sel disebut Protoplasma. Struktur kimia sel tersusun atas karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat.    Sel terdiri atas dua kelompok utama yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik adalah sel eukariotik terdapat pengorganisasian atau pemisahan organel-organel sel yang lebih jelas, sedangkan organel-organel sel prokariotik tidak memiliki membran seperti sel eukariotik. Seluruh proses metabolisme prokariotik terjadi dalam sitoplasma sel.
Orang mengenal tentang istilah sel sebagai berikut:
1.    Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang dapat melaksanakan kegiatan hidup.
2.    Sel baru dihasilkan dari sel hidup sebelumnya.
3.    Aktivitas seluruh bagian tubuh organisme ditentukan oleh seluruh aktivitas yang mandiri.
4.    Sel sebagai unit terkecil makhluk hidup secara stuktural dan fungsional makhluk hidup.
Sel terdiri dari Membran Plasma, Sitoplasma, Nukleus, dan organel-organel yang masing-masing mempunyai fungsi khusus. Sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu Sel Prokariotik dan Eukariotik. Bentuk dan ukuran sel bervariasi sesuai dengan fungsinya. Bentuk-bentuk tersebut kubus, lonjong, pipih, silindris, kotak, batang, dan lainnya.
Bagian-bagian sel yang utama:
1.    Membran Sel / Membran Plasma, merupakan bagian sel yang paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
2.    Nukleus (inti sel), berbentuk bulat atau oval dan terdapat Nukleoulus, Nukleoplasma, dan Butiran Kromatin.
3.    Sitoplasma, merupakan cairan sel, bersifat koloid dan mempunyai organel.  Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu dinamakan Organel Sel. Organelnya terdiri dari: Retikulum Endoplasma (RE), Badan Golgi, Ribosom, Lisosom, Peroksisom dan Glokosisiom, Mitokondria, Plastida, Vakuola, Sentriol dan Sitoskeleton.                           (Ameilia Siregar, 2010)
Sel dibangun oleh kompenen kimia yang terdiri atas komponen anorganik dan organik. Komponen anorganik adalah komponen yang berasal dari alam, komponen organik adalah komponen yang dihasilkan makhluk hidup. 1. Air merupakan pelarut dan media difusi yang baik untuk proses metabolisme dalam sel dan jaringan.Air juga berperan untuk menjaga keseimbangan PH cairan sel. 2. Senyawa-senyawa biomolekul terbagi menjadi duajenis yaitu makromolekul dan mikromolekul. 3. Mineral dan Ion, merupakan komponen penyusun sel.

b.    Metabolisme Sel
Metabolisme adalah proses kimia atau perubahan reaksi kimia yang terjadi di dalam sel jaringan tubuh organisme. Proses metabolisme di dalam sel melibatkan enzim yang berperan sebagai biokatalisator pada reaksi–reaksi biokimia yang terjadi di dalam sel jaringan. Yang mengalami perubahan adalah substrat reaksi dan energi. Perubahan dikatalisis oleh enzim. Fungsi metabolisme adalah mengekstrak energi dari substrat atau sekelilingnya, menyimpannya dalam senyawa energi tinggi untuk melaksanakan aktivitas/fungsi kehidupan.
Metabolisme dibagi menjadi dua golongan, yaitu proses kontruksi (pembentukan) dan proses destruksi (pemecahan). Proses kontruksi disebut anabolisme, yaitu proses sintesis sebagai senyawa organik dari elemen anorganik, misalnya sistesis zat gula pada peristiwa fotosintesis, serta sisntesis zat protein dan zat lemak. Pada anabolisme terjadi penimbunan atau penyimpanan sejumlah energi potensial pada subtansi yang dibentuk. Proses destruksi disebut katabolisme yaitu proses pemecahan molekul–molekul zat yang komplek menjadi molekul zat yang lebih sederhana, misalnya pemecahan molekul karbohidrat menjadi molekul glukosa, pemecahan molekul protein menjadi asam amino, serta pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Proses katabolisme terjadi pada respirasi sel, fermentasi, dan pencernaan makanan.pada katabolisme, energi potensial yang semula disimpan di dalam substansi zat dibebaskan atau dilepaskan sebagai energi kerja untuk dipergunakan dalam berbagai aktivitas protoplasma sel hidup (Khaidir Munhaj).
Metabolisme pada sel eukariot sangat tergantung pada mitokondria untuk melangsungkan proses metabolisme oksidatifnya. Mitokondria dalam banyak hal menunjukkan sifat-sifat yang mirip dengan organisme prokariot yang hidup bebas. Disamping itu, mitokondria juga memiliki DNA sendiri (di luar DNA yang terdapat dalam nukleus) dan membentuk mitokondria yang baru (reproduksi) dengan cara membelah diri. Mitokondria bertanggung-jawab untuk menyelenggarakan respirasi sel.
Sel-sel eukaroit merupakan turunan dari organisme anaerobik primitif yang berhasil bertahan hidup dalam lingkungan yang menjadi kaya akan oksigen dengan cara menelan bakteri aerobik (mitokondria). Bakteri aerobik yang ditelan tersebut tidak pecah, tetapi sebaliknya dipelihara dan dipertahankan dalam sel secara simbiosis untuk dapat dimanfaatkan kemampuannya dalam mengikat oksigen atmosfer dan memproduksi energi (Herbet Sipahutar, dkk, 2007).
Secara ringkas proses metabolisme dalam sel dapat digambarkan sebagai berikut:
    MAKANAN         DICERNA         PRODUK CERNA

    METABOLISME         DISERAP DI MUKOSA INTESTINUM

    HASILNYA :  ENERGI  +  METABOLIT

               Untuk      Diekskresi
             Aktivitas

















III.    Penutup
Semua makhluk hidup terdiri dari sel-sel hidup, paling sedikit terdiri dari satu sel, yaitu dari jenis mikroorganisme. Sel merupakan unit struktural sekaligus fungsional terkecil organisme. Proses yang terjadi di dalam sel tidak terlepas dari organel-organel dalam sel yang bekerja saling koheren satu sama lain. Selain itu juga terdapat senyawa-senyawa kimia yang terdapat di dalam organel sel tadi, yang kemudian disebut sebagai biomolekul. Biomolekul ini bekerja saling interaksi dengan teratur, sehingga menampakkan ciri kehidupan.
Dalam sel hidup, senyawa dasar yang sederhana secara bertahap akan diubah menjadi senyawa yang lebih kompleks fungsi dan strukturnya melalui suatu proses yang disebut metabolisme. Dengan proses metabolisme yang berjalan baik pada tingkat sel, maka setiap organisme mampu melakukan segala aktivitas hidupnya.




Daftar Pustaka
Munhaj, Kaidir, (      ), Sel, http://khaidirmuhaj.tk (diakses tanggal 17 Januari 2011)

Silitonga, Melva, dkk, (2007), Biokimia Untuk Biologi, Medan: FMIPA Unimed.

Sipahutar, Herbert, dkk, (2007), Biologi Sel, Medan: FMIPA Unimed.

Siregar, Ameilia, (2010), Struktur Kimia Sel, http://www.chem-is-try.org  (diakses tanggal 20 Januari 2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar