Dear God

Senin, 07 Maret 2011

KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN TAKSONOMI TUMBUHAN
JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIMED
DI TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER

A.    Latar belakang

           Kuliah lapangan merupakan bagian yang terintegrasi dengan kegiatan perkuliahan di dlaam kelas. Banayak konsep yang tidak mungkin di ajarkan di dalam kelas, tetapi harus di dukung oleh pembelajaran di luar kelas. Sejumlah konsep dalam mata kuliah botani harus di ajarkan setelah mahasiswa berada di lapangan. Untuk itu maka kuliah lapangan merupakan satu bagaian yang tidak terpisahkan dengan upaya peningkatan kompetensi mahasiswa calon guru tentang ilmu botani dan rumpun ilmu botani. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang letaknya l.k.   100 km menuju ke utara di kota medan dijasikan pilihan untuk kegiatan kuliah lapangan yang dasar pemikiran di lokasi ini di temikan sejumlah tumbuhan yang tidak di temukan di kawsan lain. Selain itu kawasan ini merupakan kawasan penelitian milik departemen kehutanan yang merupakan sumber belajar bagi mehesiswa yang menekuni ilmu kehutanan dan ilmu-ilmu botani. Di kawasan ini juga di temukan konsrvasi gajah sumatera, beberapa bukti gejala alam seperti air terjun, mata air panas dan vegetasi alam liar lainnya.
    Kawasan ekowisata tangkahan berada di kecamatan Batang Serangan hutan rimba yang menyelimuti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang menyimpan ribuan macam flora serta berbagai janis fauna seperti orang utan, harimau sumatera, kedih, gajah dan beberapa jenis burung langka yang di lindungi seperti kuauw, merak, dan Enggang, menjadikan alam tangkahan begitu memukau dan mempesona. Terdapat juga flora langka yang tetap dilestarikan seperti bunga Raflesia yang mengundang wisatawan untuk mengunjungi tempat ini. Air sungai batang serangan yang banyak dihuni jenis-jenis ikan tawar seperti jurung, sibarau cen-cen dan lain-lain sangat menjanjikan sebagai tempat rekreasi mamancing. Di lokasi ini juga tersedia 3 buah cottage atau pondok wisata yang di bangun di kesunyian rimba kawasan ini. Bagi mereka yang berjiwa petualang, objek ini sangat menantang untuk melakukan aktifitas tracking, tubbing, camping atau ingin menikmati perjalanan di seputar kawasan dengan menunggang gajah. Di tempat ini juga kita dapat menjumpai  dan menikmati air panas, air terjun serta gua-gua yang begitu fantastis.
Ekowisata Tangkahan ini dapat di capai dengan menggunakan kendaraan roda epat dan roda dua. Lokasi 90 kmdari kota binjai memakan waktu tempuh sekitar 3 jam.kawasan ini selalu menjadi tempat di lakukannya berbagai kegiatan-kegiatan seminar oleh beberapa LSM yang sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan. Itulah sebabnyaupaya yang di lakukan masyarakat melalui Lembaga Pariwisata Tangkahan, Taman Nasional Gunng Leuser (TNGL) serta LSM peduli lingkungan  telah menghasilkan penghargaan konservasi alam tingkat Nasional 2006.
Di tahun-tahun sebelumya, illegal logging merupakan pendapatan utama masyarakat di hutan tangkahan, yang mencakup desa namo sialang dan Sie Serdang di kawasan Leuser. Sangat besarnya pendapatan mereka sehingga meraka mengabaikan perkebunan mereka. Akan tetapi keamanan hutan dan usaha penangkapan terhdap penebang liar yang semakin diperketat membuat para penebang liar ini harus mencari penghasilan hidup lainnya yang juga berasal dari hutan namun aman ari hukum dan berkelanjutan. Mereka kemudian kembali mengelola perkebunan mereka yang smula terbengkalai dan mulai untuk menjalankan ide mempromosikan ekowisata di daerah mereka. Masayarakat di kedua desa ini( yang dihuni oleh sekitar 2000KK) setuju untuk mengembalikan kawasan Tangkahan sebagai kawasan yang ramah lingkungan. Ini di tandai dengan dibentuknya Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT) yang merupakan lembaga lokal yang dipercaya untk mengelola ekowisata dan bekerja sama dengan pihak taman nasional gunung leuser. Masyarakat dan LPT bertekad untuk berusaha melindungi keindahan hutan dari masyarakat luar yang berusaha mencuri kayu di hutan ini dan mencemari sungai, karema mereka ekonomi di masyarakat kami meningkat dengan adanya kegiatan yang di kelola di kawaan ini umgkap Njuhang pinem, yang merupakan ketua LPT, yang dulunya juga merupakan penebang liar.
    Sampai dua tahun lalu, tangkahan salasatu titik pusat penebangan liar di kawasan leuser, tapi saat ini kesadaran masyarakat telah jauh meningkat  dan mereka justru berbalik menjaga hutan, sekaligus membentuk ranger yang melakukan monitoring hutan 2 kali seminggu. Tangkahan merupakan kombinasi dari vegetasi hutan dan toppografi yang berbukit, menjadikan tempat ini sangat ideal untuk di jadikan tempat wisata. Sungai batang serangan dan bulih yang membelah hutan ini merupakan tipe sungai yang mencirikan sungai du hutan tropis, dengan beranekaragam jenis tumbuhan dan tebing yang beraneka warna di tepian sungai ini. Air sungai yang sangat jernih dan bernuansa hijau menciptakan panorama dan atnosfir yang alami dan mistik. Tangkahan memiliki 11 air terjun dan beberapa sumber air panas, juga gua kelelawar.
    Di tangkahan sangat banyak aktivitas yang dapat di lakukan naik yang berupa petualangan atau hanya sekedar tracking di hutan tropis. Ada 3 jakur tracking di hutan ini mulai dari soft tracking(untuk anak-anak mauoun keluarga) sampai yang bersifat petualangan. Para pengunjung akan di temani oleh pemandu lokal yang telah dibekali dengan pengetahuan hutan dan interpretasi alam. Jalur tracking yang ada juga telah dilengkapi dengan papan informasi tentang beberapa fenomena alam di hutan tangkahan.
    Bagi yang suka petualangan, dapat merasakan pengalaman baru,yaitu tubbing. Tubing tubing adalah smcam kegiatan rafting, namin tidak menggunaka perahu karet biasa. Kita duduk di atas ban mobil an mengalir mengikuti arus sungai sampai ke titik tertentu, sambil melewati goa, menikmati pemandangan di tepi sungai. Jangan khawatir, para pemandu di tangkahan semuanya sudah berpengalaman dalam kegiatan ini, dan mereka telah mengikuti pelatihan keselamatan dan memiliki SOP. Aktivitas lain yang dapat di lakukan selain pengamatan burung, berenang dan kegiatan alam bebas lainnya, pengunjung juga dapat ikut dengan masyarakat yang melakukan monitoring hutan dengan gajah. Pengunjung akan di ajak berkeliling hutan sambil mengendarai gajah. Sampai saat ini ada  ekor gajah yang dipelihara dan dipergunakan untuk monitoring.
    Untuk menginapdi tangkahan, telah tersedia ecolodge (bamboo river) yang di kelola masyarakat. Dilengkapi dengan restoran yang menyediakan menu lokal sederhana yang cukup lezat dinikmati. Berkunjung ke tangkahan merupakan pengalaman baru yang akan membekas di hati karena sambil menikmati hutan hujan tropis, pengunjung juga telah ikut melestarikan hutan Indonesia dengan membantu memberikan kontribusi ekonomi ke masyarakat di sekitar hutan tangkahan.
B.    Tujuan
1.    Meningkatkan kompetensi mahasiswa akan konsep-konsep botani
2.    Memperkenalkan habitat asli tempat tumbuhan di temukan
3.    Memperkenalkan konsep lingkunan alamiah kepada mahasiswa
4.    Melaksanakan kuliah berbasis CTL tentang keanekaragaman hayati

C.    Manfaat
1.    mahasiswa memperluas wawasannya tentang konsep-konsep botani
2.    mahasiswa memiliki pengalaman untuk melaksanakan kuliah lapangan
3.    Mahasiswa menyadari kekerdilannya dibandingkan dengan alam dan keanekaragaman hayati yang di temukan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

D.    Kegiatan di lapangan
1.    Mahasiswa berkumpul di kampus Unimed pukul 07.00 wib dan setelah melakukan persiapan dan pemeriksaan lalau menaiki bus. Pukul 08.00 WIB mahasiswa dan dosen pembimbing menuju lokasi praktek lapangan di Taman Nasional Gunung Leuser. Di perkirakan perjalanan menempuh wakti 5-6 jam.
2.    Sesampainya di lokasi, mahasiswa mempersiapakan perbekalan dan kebutuhannya masing-masing dan berkupul dengan kelompoknya (ada 17 kelompok mahasiswa) yang masing-masingdengan satu ketua kelompok dan satu asisten mahasiswa. Masing-masing kelompok di bimbing untuk memasang tenda. Setiap tenda berisi 10-11 mahasiswa di tambah asisten mahasiswa.
3.    setelah selesai memasang tenda dilakukan, maka d lanjutkan dengan acara makan siang bersama dengan bekal yang di bawa dari medan. Selanutnya istirahat dan sholat dzuhur dan di jamak dengan sholat ashar di dalam tenda.
4.    melakuakn persiapan untuk pengecekan vegetasi, namun karaena keaaan cuaca yang tidak memungkinkan maka acara ini tidak dilaksanakan
5.    melakukan sholat maghrib bagi yang beragama Islam dan melakukan kebaktian sore bagi yang beragama kristen dan katolik.
6.    melakukan kegiatan makan malam bersama anggota kelompok masing –masing dan bersiap untuk kuliah malam.
7.    setelah kuliah malam di adakan acara bebas yang di lanjutkan dengan renungan malam.
8.    Istirahat dan tidur malam.
9.    setelah bangun pagi, maka setiapalam permahasiswa melakukan packing terakhir karena akan langsung meninggalkan camping ground setelah melakukan pengecekan keanekaragaman hayati dan biota pinggiran hutan TNGL.
10.    dalam perjalanan, objek-objek yang di amati antara lain:
-    air terjun kecil yang terdapat kira-kira 150 m dari camping ground.
-    Melakuakan perjalanan dengan melewati rute sungai sambil melihat kenekaragaman biota di tepi sungai.
-    Dalam perjalanan, akan ada penjelasan singkat dari masing-masing  dosen pembimbing dan asisten mahasiswa.
11.    setelah melakukan tracking, maka mahasiswa kembali ke Camping Ground dan melakukan makan siang bersama dan bersiap untuk pulang.

E.    Laporan, dalam kuliah lapangan kali ini,kami menemukan:
  1. Di beberapa titikdi tepi sungai kami beberapa titik sumber air panas dan di temikannnya batu-batu yang menyatu dan memiliki warna batu dan btruktur yang berbeda. Dengan beberapa fakta di atas kami menyimpulkan bahwa daerah sungai berkaitan dengan aktifitas vulkanik. Karena menurut teori, daerah tangkahan berada di kawasan sirkum pasifik.
  2. Di tepi sungai, di temukan beberapa spesies Matoa/rambutan irian (Pometia papuana ). Namun setelah di identifikasi lebih lanjut, di temukan beberapa perbedaan antara lain ukuran daun dan ciri-ciri yang lain. Maka di simpulkan kemungkinan Pometia Sp tersebut spesies berbeda, yaitu Pometia sumatrana 
  3. Pada pantai kupu-kupu memiliki suhu yang cukup sejuk dan memiki kadar cahaya yang sangat optimal bagi reproduksi kupu (pappilo memmon), di dukung dengan aliran air sungai yang sangat tenang sehingga kupu-kupu yang membutuhkan air dapat mengambil air dengan aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar